Minggu, 22 Januari 2017

Tugas ISD

Nama : Iresthia Balgistha
Npm : 13116575
Kelas : 1 KA 26



Myanmar

Perubahan nama dari Burma menjadi Myanmar dilakukan oleh pemerintahan junta militer pada tanggal 18 Juni 1989. Junta militer mengubah nama Burma menjadi Myanmar agar etnis non Burma merasa menjadi bagian dari negara. Walaupun begitu, perubahan nama ini tidak sepenuhnya diadopsi oleh dunia internasional, terutama di negara-negara persemakmuran Inggris. PBB, yang mengakui hak negara untuk menentukan nama negaranya, menggunakan Myanmar, begitu pula dengan Perancis dan Jerman. Di Jerman, kementerian luar negeri menggunakan Myanmar, tetapi hampir seluruh media Jerman menggunakan "Burma".Pemerintah AS, yang tidak mengakui legitimasi kekuasaan junta militer tetap menggunakan "Burma" tetapi mayoritas media besar seperti The New York Times, CNN dan Associated Press menggunakan Myanmar.Pemerintah junta juga mengubah nama Rangoon menjadi Yangon. Pada tanggal 7 November 2005, pemerintah membangun ibu kota baru, bernama Naypyidaw. Keadaan penduduk Myanmar pada tahun 2001 sekitar 52.531.000 jiwa dengan kepadatan 67jiwa/km². Penduduk Myanmar terrier dari beberapa kelompok etnis. Kelompok terbesar adalah etnis Burma turunan Tibet –Burma sebagai pewaris bangsa-bangsa Pyus dan Mon yang menempati wilayah di sektar sunga Irawadi. Penduduk Myanmar menubuatkan bekerja di sektor pertanian meliputi pertanian sawah, tegalan, perkebunan, ladang dan lain-lain. Burma (juga dikenal sebagai Myanmar) adalah dominan dari tradisi Theravada, dipraktikkan oleh 89% dari populasi negara ini adalah negara Buddhis yang paling religius dalam hal proporsi biarawan dalam populasi dan proporsi pendapatan yang dihabiskan untuk agama. Penganut yang paling mungkin ditemukan di antara etnis Bamar dominan (atau Burma), Shan, Rakhine (Arakan), Senin, Karen, dan Cina yang terintegrasi dengan baik ke masyarakat Burma. Para bhikkhu, yang dikenal sebagai Sangha, adalah anggota dihormati dari masyarakat Burma.




Filipina

Filipina menggunakan dua bahasa resmi yang digunakan di Filipina adalah bahasa Filipina dan Inggris. Bahasa filipina adalah bahasa nasional negara itu, sedangkan bahasa Inggris secara luas digunakan sebagai pengantar dalam pendidikan tinggi dan bisnis formal. Filipina mempunyai penekanan penting untuk menggunakan bahasa yang sopan dan percakapan yang lembut. Nada suara hampir selalu lembut dan pelan. Orang-orang Filipina menghormati harga diri orang lain, sehingga mereka tidak pernah mengkritik atau berdebat dengan orang secara terbuka. Filipina menyukai percakapan sehari-hari tentang keluarga mereka. Filipina mempunyai masyarakat matriarkal yakni sangat menghormati perempuan dalam kehidupan keluarga. Perempuan memiliki hak-hak sosial dan politik yang sama dengan laki-laki dan sering memegang posisi tinggi di dunia politik dan bisnis. Penduduk Filipina mayoritas beragama Katolik 80%, dilanjutkan dengan Protestan 1.8%, hal ini karena Filipina dijajah Amerika Serikat, dilanjutkan dengan Islam 11% yang mayoritas berada di Pulau Mindanao, lalu Buddha 2.5% yang merupakan penduduk pendatang dari Korea Selatan, Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Singapura, Jepang, India, dan Vietnam. Sebanyak 0.4% menyatakan dirinya Atheis, dan 2.1% beragama lain.

China

Cina merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki wilayah terluas dan jumlah penduduk terbesar di dunia. Luas wilayah Cina mencapai 9.596.961 km2. Cina terletak di Benua Asia dengan letak georgrafis antara 18' LU–54'BT dan 73'BT–135'BT. Saat ini Cina merupakan salah satu negara berkembang yang kini mulai menjadi salah satu negara industri baru. Kemajuan ekonomi Cina mulai terlihat sejak negara yang semula tertutup tersebut membuka perekonomiannya dengan negara lain. Negara Tirai Bambu ini menghasilkan mesin bubut, alat-alat pertambangan, suku cadang kendaraan bermotor, mesin, semen, dan pupuk. Cina juga mengembangkan industri perakitan elektronik, seperti komputer dan telepon genggam. Cina merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Pada tahun 2006 jumlah penduduk Cina mencapai 1.313.973.713 jiwa. Penduduk Cina umumnya adalah ras Mongoloid dengan kulit kuning dan mata sipit. Mayoritas etnis Han menyusun hampir 93% populasi. Penduduk bangsa Han sendiri heterogen dan bisa dianggap sebagai kumpulan berbagai etnik yang menerapkan budaya dan bahasa yang sama. Bahasa yang digunakan secara luas di Cina yaitu bahasa Mandarin. Begitupun halnya di Cina, agama merupakan sesuatu yang sakral, karena agama menurut masyarakat Cina dielementasikan sebagai penghormatan kepada Dewa dan roh nenek moyang, hal ini terdapat dalam agama Kong Hu chu. Kong Hu Chu merupakan agama yang secara turun temurun tetap dipelihara oleh masyarakat Cina sampai sekarang bahkan ketika Cina sudah berubah menjadi negara RRC yang berideologikan komunis. Dalam perkembangannya agama asing juga merambah masyarakat Cina, pada Abad ke 13-14 ketika wilayah Cina dikuasai oleh bangsa Mongol, datang aliran agama katolik yaitu Nestorianisme yang dibawa oleh para pedagang Eropa ke wilayah Cina untuk disebarluaskan. Kondisi kehidupan agama berubah secara drastis ketika Cina sudah dikuasai sepenuhnya oleh Komunis, sejak tahun 1949, agama juga dijadikan subjek untuk mempropagandakan partai, oleh karena itu agama terutama kristen mulai dikekang dan gereja-gereja di Cina tidak boleh berhubungan dengan gereja-gereja di luar RRC. Hal tersebut bertujuan untuk membebaskan gereja Cina dari “imperialisme kebudayaan” dan pengaruh asing.

Brunei Darussalam

Brunei adalah negara kecil di ujung utara pulau Kalimantan yang kaya raya. Pada tahun 2013, Brunei menempati posisi keenam sebagai negara dengan pendapatan perkapita terbesar di dunia setelah Qatar, Luxemburg, Singapura, Norwegia dan Hongkong. Pendapatan per kapita rata-rata penduduk Brunei adalah USD 50.526,35 atau sekitar Rp 576,5 juta pertahun. Kalau dibagi dua belas, maka pendapatan rata-rata masyarakat Brunei sekitar Rp 48 juta per bulan. Penduduk Brunei tak lebih dari 500.000 orang. Itupun sudah ditambah dengan para pendatang dari Indonesia, Philipina, Bangladesh, India, dan negara-negara lainnya. Para pendatang dari luar Brunei yang tinggal di Brunei tak kurang dari 100.000 orang. Penduduk pribumi Brunei terdiri dari bangsa Melayu, Tionghoa, dan India. Orang-orang Melayu adalah penduduk asli Brunei. Merekalah yang memegang kendali pemerintahan. Mereka bekerja di sektor-sektor penting pemerintahan. Sementara bangsa Tionghoa dan India lebih banyak bergelut di dunia bisnis dan ekonomi. Negara Brunei menganut sistem monarki absolut di mana kekuasan negara dipegang secara penuh oleh sultan. Sultan menjabat sebagai raja, kepala pemerintahan, perdana menteri, menteri pertahanan dan menteri keuangan sekaligus. Sementara kementerian-kementrian sisanya diberikan kepada masyrakat, di mana sebagaian besarnya masih diisi oleh keluarga Sultan sendiri. Saat ini sultan yang memimpin Brunei adalah Haji Hassanal Bolkiyah. Dia bergelar mu’izzuddin wad daulah (pen. Bapaknya adalah Haji Omar Ali Saifuddin yang bergelar Sa’dul Khairi wad Din. Kehidupan di Brunei sangat tenang (bahkan sedikit sepi) rapi dan teratur. Jalan-jalan sangat lebar dan tertata rapi. Setiap jalan dibuat satu jalur-satu jalur dengan rambu-rambu lalu lintas yang lengkap. Papan rambu-rambu dibuat besar-besar di samping kanan kiri jalan sebagai penunjuk jalan. Masyarakatnya pun taat hukum. Islam ialah agama resmi Brunei (67%), dan Sultan Brunei merupakan kepala agama negara itu. Agama-agama lain yang dianut termasuk agama Buddha (terutamanya oleh orang Tiong Hoa[13%]), agama Kristen (10%), serta agama-agama orang asli (dalam komunitas-komunitas yang amat kecil [10%]). Budaya Brunei seakan sama dengan budaya Melayu, dengan pengaruh kuat dari Hindu dan Islam, tetapi kelihatan lebih konservatif dibandingkan Malaysia. Penjualan dan penggunaan alkohol diharamkan, dengan orang luar dan non-Muslim dibenarkan membawa dalam 12 bir dan dua botol miras setiap kali mereka masuk negara ini.
 
Sumber : www.wikipedia.com

Terima Kasih :D

Kamis, 12 Januari 2017

Tugas ISD

Nama : Iresthia Balgistha
Npm : 13116575
Kelas : 1 KA 26


Ahok Targetkan Kemiskinan Jakarta Hanya Tinggal Satu Persen

Analisis:
Gubenur non aktif DKI Basuki T Purnama berpendapat untuk lima tahun kedepan bahwa angka kemiskinan di Jakarta akan menurun dari angka 3,4% menjadi 1 atau 2%. Basuki T Purnama berusaha untuk menurunkan angka kemiskinan di Jakarta dengan cara memberikan subsidi kepada orang miskin agar ekonomi mereka menigkat. Serta ingin menerapkan sistem bagi hasil bagi warga kurang mampu untuk warga kurang mampu yang ingin membuka usaha. sehingga warga tersebut mendapatkan penghasilan yang lebih. 

Sumber artikel:

https://news.detik.com/berita/d-3378434/ahok-targetkan-kemiskinan-jakarta-hanya-tinggal-satu-persen